TUGAS MEMPARAFRASE KARYA PUISI DAN CERPEN MENJADI PANTUN DAN PUISI
MATA KULIAH MENULIS PUISI DAN PROSA
A.
PARAFRASE PUISI MENJADI PANTUN
“Judul Puisi Arizza N. F._Waktu Publikasi_Karya Baru Pantun
Lesbianto”
1.
Aku dan Dewa Malam, dipublikasikan pada Jumat, 17 April 2020
Beriman adalah untuk pilihan
Bukan hanya untuk kaya
Harapan semata
untuk Tuhan
Agar menjadi
insan yang mulya
2.
Hilang arah, dipublikasikan pada Sabtu, 18 April 2020
Hidup itu suatu
permainan
Dimana cobaan
selalu ditebarkan
Jangan sedih
Tuhan kan memberi jalan
Kepada manusia
yang sabar
3.
Menawar bunga, dipublikasikan
pada Ahad, 18 April 2020
Kami akan
selalu buta
Tersiksa
seluruh jiwa raga
Tuhan tolong
beri kami cinta
Agar menusia
masuk surga
4.
Hujan, dipublikasikan pada Ahad, 19 April 2020
Kesedihan akan
untuk masa
Dimana untuk
para meraka
Ingat langit
masih memberi rasa
Untuk bumi yang
selalu berduka
5.
Tarik, dipublikasikan pada Selasa, 21 April 2020
Akhir hidup
menjadi tumpuan
Dimana ada satu
untuk meminta
Jangan beri
rasa tuk perempuan
Berikan cinta
untuk sang pencipta
6.
Hilang, dipublikasikan
pada Rabu, 22 April 2020
Jalan-jalan ke
kota Malang
Hidup dosana
untuk cari bekal
Ingat semua hal
akan hilang
Kecuali cinta
Tuhan yang kekal
7.
Hujan, dipublikasikan pada Kamis, 23 April 2020
Hidup sendiri
selalu resah
Apalagi tidak
ada pilihan
Jangan sedih
hujan beri gelisah
Tetapi
disitulah rahmat Tuhan
PARAFRASE
CERPEN MENJADI PUISI
“Judul Cerpen
Arizza N. F._Waktu Publikasi_Karya Puisi Baru Lesbianto”
1. Persahabatan Kucing dan Tikus, dipublikasikan pada Kamis,
23 April 2020
Kita adalah satu
Dunia masih memberikan kata gelisah
Dengan segala cobaan yang merekah
Masalah selalu datang dan mengerah
Bukan mengharap untuk menyerah
Kepada makhluk yang lemah
Tetapi jangan salah
Suasana akan indah jika pikiran menerima
Susana akan tenaang dengan segala keikhlasan
Segala perbedaan! Dengan diubah menjadi satu kata
Dala persabatan yang mebuncah
Senja akan tetap datang denga cepat dan kilat, tak memihak
Tetapi perasaan cinta akan kekal tak terbatas
Dengan menajadi sahabat tanpa kata kenapam dan tanya?
Blora, 17 Mei 2020
2. Bukan Puisi Pertama, dipublikasikan pada Sabtu, 25 April 2020
Bulan puasa
Ada banyak orang senantiasa menunggu bulan mulia
Dihitung dengan angka demi angka
Hingga waktu tiba, diniatkan dengan Tuhan semata
Hilal datang disekitaran senja
Memberi sinyal bulan mulya siap memuliakan
Bulan mulaya siap memberikan kesempatan
Kepada makhluk terus bertasbih
Kepada Tuhan
Agar semua dipermudah dibawah lindungannya
Manusia slalu berjuang wa;u hidup susah
Ikhtiar dan doa, serta tawakal diusahakan untuk istiqomah
Menjalankan hidup dengan berhikmah
Blora, 17 Mei 2020
3. Pelangi pasti datang, dipublikasikan pada minggu, 26 April 2020
Pelangi impian
Sudah sekian lama, aku tak tahu tentang kebenaran
Tentang sebuah jawaban yang diselipkan dalam diam
Aku, selalu mulai bertanya-tanya????
Pada semua yang bisa dipercaya
Aku slalu berharap, tak terputuskan
Karena, aku yakin
Harapan kan slalu diberikan kepada manusia yang menjadi pilihan
Dikala hujan datang aku menatap langit
Dimana slalu muncul pelangi yang indah
Cerita kisah hingga menjadi kasih
Aku yakin
Blora, 17 Mei 2020
4. Salah, dipublikasikan pada Senin,
27 April 2020
Sadar
Angin bertiup lembut menyadarkan pohon yang tidur
Hujan mengalir lembut menyadarkan tanah yang tidur
Mentari menyinari semesta menyadarkan kelam
Aku bertanya?
Akankah slalu menyalahkan?
Dikalau kau berada dijalur tidak ditetapkan
Marilah membenah diri
Menjadi insan yang diridhoi illahi
Manusia tempat untuk kesalahan, dan bukan malaikat!
Dan harus sabar untuk ketetapan
Sadarlah!
Blora, 17 Mei 2020
5. Aku, dipublikasi pada Kamis, 21 Mei 2020
Manusia
Dari dilahirkan dan dibesarkan menjadi manusia
Penuh dengan drama yang berlogika
Tak ubahnya?
Dari mulai bernafas hingga menua selalu di pandang sebelah mata
Tak berevolusi menjadi diri yang lain
Karena manusia tidak sama
Walau rupa sama
Tapi isinya berbeda
Walau makan sama
Tetapi,
Inilah manusia yang sesungguhnya
Aku dengan jalan-jalannya
Blora, 21 Mei 2020
6. Kupu-kupu malam, dipublikasi pada Kamis, 21
Mei 2020
Sabar
Aku tlah berulang kali terkena luapan amarah
Hingga sampai-sampai menusuk rusuk paling parah
Menebus luka yang kian gelisah
Hidupku tak berarti tanpa harta
Dimana menjadi pegangan dalam nyawa
Makan sisa-sisa perasaan manusia
Terlantar sejak nafas berada di kerongkongan
Mencari keberkahan dari orang-orang liar
Tapi sayang,
Aku hidup sendiri, tak ada yang menemani
Hanya sepi, teman abadi
Dan kesabaran
Jalan hidup ini..
Blora, 21 Mei 2020
7. Humairahku, dipublikasikan pada Kamis, 21 Mei 2020
Aneh
Perbedaan tetapi memaksakan sama
Keterbelakangan tetapi memaksa sama
Semua telah diciptakan dalam keberagaman
Tetapi memaksan bertukar
Cobalah
Pikirkalah kembali
Tentang semua itu
Kau siapa?
Dan sadarlah dirimu
Jadilah dirimu sendiri
Dan bersykurlah
Atas pemberian Tuhan
Blora, 21 Mei 2020






