Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Berdasarkan pengertian tersebut, pendidikan kepramukaan sama dengan tujuan Pendidikan nasional. Dimana mengedepankan tentang pembinaan akhlak, beriman kepada Allah SWT, serta meningkatkan karakter. Pendidikan kepramukaan menggunakan prinsip pengamalan Satya dan Darma pramuka. seperti dalam Tri Satya dan Dasa darma. Tri Satya terdiri dari tiga janji yang berbunyi:
1.
“Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila.
2.
Menolong sesaama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
3.
Menepati dasa darma.
Ketiga janji itu mempunyai arti yang
sangat
kompleks sekali dengan kehidupan, terdapat unsur agamis, nasionalis, dan sosialis, bahkan sejalan dengan perkataan dari proklamator
Indonesia yaitu Ir. Seokarno dengan
kata “gotong royong”, yang harus dimiliki setiap individu. Seiring dengan itu Dasa Darma
juga memuat pelajaran hidup yang kompleks yang terdiri dari sepuluh darma pramuka,
antara
lainnya:
1.
Takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.
Patriot
yang sopan dan kesatria.
4.
Patuh dan
suka bermusyawarah.
5.
Rela menolong dan tabah.
6.
Rajin,
terampil dan gembira.
7.
Hemat,
cermat dan bersahaja.
8.
Disiplin,
berani dan setia.
9.
Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran,
perkataan dan perbuatan.
Masing-masing darma itu memiliki arti yang kuat,
dengan
menjadikan anggota gerakan pramuka untuk selalu mengamalkannya. Berdasarkan hal itu, maka seorang pramuka akan mempunyai jiwa yang berkarakter lebih kuat daripada yang lainnya, dengan mempunyai jiwa religius,
nasionalis, dan sosialis.
Oleh karena itu pendidikan kepramukaan sangat berperab penting dalam pembentukan jiwa-jiwa manusia yang kuat, dan memiliki pendirian yang baik







Tidak ada komentar:
Posting Komentar