Home »
» Laporan Tugas Teori Sastra WAWANCARA
Laporan Tugas Teori Sastra WAWANCARA
LAPORAN WAWANCARA GURU BAHASA INDONESIA
SMP AL FALAH SURABAYA
Nama : Lesbianto
Prodi : Bahasa Indonesia
Nim : 180141006
MT : Teori Sastra
Dosen : Henry Trias P.J., M.Pd.
STKIP AL HIKMAH SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang 1
2. Maksud dan Tujuan 1
3. Topik Wawancara 1
4. Waktu dan Tempat Kegiatan 1
5. Laporan Hasil Wawancara 2
2.1 Cara memberi stimulus kepada siswa agar semangat mempelajari Bahasa dan Sastra Indonesia 2
2.2 Media Pembelajaran Sastra Bahasa Indonesia 3
2.3 Peran guru dalam membimbing siswa dengan kemampuan bahasa dan sastra
yang lemah 4
2.4 Hambatan yang di hadapai dalam mengajar bahasa dan sastra indonesia 4
kepada siswa-siswi 4
2.5 Pengalaman paling berkesan saat menjadi guru Bahasa dan Sastra Indonesia
2.6 Nasihat untuk para siswa tentang sastra bagaimana 5
2.7 Motivasi diri sendiri agar lebih giat lagi dalam mengajarakan sastra indonesia
2.6 Jenis karya sastra yang paling diminati siswa 5
6. Kesimpulan 6
1. Latar Belakang
Mata pelajaran bahasa indonesia adalah mata pelajaran yang selalu ada. Dalam pendidikan di jenjang SD, SMP, SMA , bahkan di Perguruan Tinggi. Pengajaran bahasa indonesia haruslah tetap di junjung tinggi, sebagaimana dalam isi sumpah pemuda yang ke tiga yaitu “Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia”.
Bahasa Indonesia sangatlah di perlukan dalam hal apa saja. Dalam berkomunikasi antar sesama dalam surat menyurat pastilah menggunakan bahasa indonesia karena bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa, yaitu bahasa nasional dan bahasa negara.
Pegajaran tentang sastra pada masa ini apa masih menjadi favorit atau tidak, oleh kearena itu saya melaksanakan wawancara di salah satu SMP Surabaya.
Kali ini penulis akan menjelaskan tentang pengajaran Bahasa Indonesia di salah satu SMP Surabaya yaitu SMP Al Falah Surabaya, yang menjadi guru Bahasa Indonesia di SMP AL Falah Surabaya adalah Ustazah Tesa Sartika Hyacinta P.G.,S.Pd. Beliau satu-satu guru Bahasa Indonesia asli yang mengajar di SMP Al Falah Surabaya.
2. Maksud dan Tujuan
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui pengajaran bahasa dan sastra indonesia yang di ajarkan oeleh guru di SMP Al Falah Surabaya. Apakah siswa-sisiwi itu mampu berbahasa dengan sastra atau tidak, dan mempunyai minat dalam bersastra.
3. Topik Wawancara
Wawancara ini membahas tentang pengajaran bahasa dan Sastra Indonesia di SMP Al Falah Surabaya yang mengajar adalah Ustazah Tesa Sartika Hyacinta P.G.,S.Pd.
4. Waktu dan Tempat Kegiatan
Wawancara ini saya laksanakan pada :
Hari / tanggal :Jumat, 28Desember 2018
Waktu : 10.20 – 10.40 WIB
Tempat : SMP Al Falah Surabaya
1
5. Laporan Hasil Wawancara
2.1 Cara memberi stimulus kepada siswa agar semangat mempelajari Bahasa danSastra Indonesia
Pertama kalau saya dalam mengajar bahasa indonesia khususnya tentang sastra yaitu dengan parktik di depan kelas, agar anak-anak mengerti tentang sastra dan cara membawakannya gimana, saya membaca puisi dan anak-anakmelihat saya dalam membaca puisi. Selain itu saya juga membawa buku-buku tentang sastra, antara lain, cerpen, novel, novel fantasi, dengan buku-buku ini saya memperkenalkan tentang sastra. Dan saya menonjolkan hal yang menarik dari bukunya.
Dalam pengajaran Satra Indonesia tentu siswa pasti ada yang suka dan ada yang tidak suka tentang sastra. Karena Pengajaran tentang sastra pastikan menyebabkan kejenuhan. Siswa merasa jenuh dengan sastra indonesia.
Apalagi siswa laki-laki banyak yang tidak suka dengan sastra, oleh karena itu saya sesuikan keinginan siswa, karena anak-anak kan berbeda seleranya dalam bersastra, jika ada yag novel ya novel jika ada yang puisi ya puisi.
Banyak kan yang buku tebal tentang sastara yang membosankan, dan para sisiwa tidak suka dengan buku yang tebal-tebal.
Dalam pengajaran, siswa mmepunyai kesukaan sendiri tentang sasatra, meraka memunyai genre-genre masing-masing. Ada yang suka dengan cerpen, puisi, novel fantasi, cerita inspiratif. Oelh karena itu mereka bisa dengan genrenya masing-masing
2
2.2 Media Pembelajaran Sastra Bahasa Indonesia
Karena sastra berhubungan dengan buku yaitu non fiksi Saya dalam mengajar sastra indonesia yaitu dengan menggunakan buku. Karena semua sastra pastilah sangat banyak di dalam buku. Saya memperkenalkan tentang buku-buku sastra indonesia. Baik itu novel, cerpen,cerita inspiratif dan puisi. Buku-buku ini sangat cocok untuk media sebagai alat-penunjang belajar para siswa-siswi.
Kalau pelajaran berhungan dengan cerita saya ya menggunakan cerpen.
Anak-anak akan tertarik dengan buku-buku sastra sesuai dengan kesukaan genrenya masing-masing, semua itu tidak bisa di paksakan. Ada yang suka dengan novel, ada yang suka dengan cerpen ada yang suka dengan cerita inspiratif dan ada juga yang suka dengan puisi. Contohnya siswa laki-laki akan lebih suka dengan novel fantasi, mungkin siswa laki-laki lebih suka dengan mengkhayal-dan imajinasi.
Sebaliknya dengan siswi perempuan lebih suka dengan novel-novel yang percintaan atausebagainya yang sekiranya membuat mereka tertarik dan terus tertarik untuk membaca setiap saat.
Jika ada hal yang baru siswa-siswi akan tertarik dan kan terus mencari hal-hal itu. Saya dalam mengajar selau memperlihatkan hal-hal yang menarik agar anak -anak selalu fokus memiliki jiwa ingin tau dan ingin tau terus.
Saya selalu melakukan perubahan dalam mengajar sastra indonesia. Dengan saya membacakan sastra indonesia di depan kelas, agar anak-anak ingin membaca seperti apa yang saya baca dan dapat menimbulkan hal yang menarik kepada Siswa-siswi.
Saya menunjuk salah satu dari siswa-siswi untuk maju, agar anak-anak berani dalam bersastra dan tidak malu-malau lagi
3
2.3 Peran guru dalam membimbing siswa dengan kemampuan bahasa dan sastra
yang lemah
Sekarang kan berbeda ya di Kurikulum 2013 ini untuk sastra kurang, dan cara saya agar membantu anak-anak dalam bersastra yaitu dengan menyuruh maju ke depan agar mereka bisa dnegan saya bimbing.
Dalam pembelajaran pertama menggunakan pendekatan kepada siswa-siswi anak didik saya, penyebab dari kurang cakap dalam berbahasa adalah kurangnya perbendaharaan bahasa, banyak anak yang belum mempunyai tingkat baca yang tinggi. Padalah semua harus bisa berkomunikasi dengan lancar agar semua informasi yang di sampaikan itu tersampaikan dengan baik.
Dalam sastra sendiri , anak-anak banyak yang tidak suka, karena k-13 ini sastra sangat jarang di ajarkan karena itu anak-anak tidak terlalu paham dengan majas-majas yang biasadi gunakan, sebailiknya yang banyak di gunakan adalah tentang tata bahasa penulisan, dan anak-anak kurang suka membaca sastra
2.4 Hambatan yang di hadapai dalam mengajar bahasa dan sastra indonesia
kepada siswa-siswi
Yang pertama hambatannya adalah nak-anak dalam membacanya kurang, oleh karena itu perbendaharaan katanya kurang sehingga anak-anak sulit memehami setiap kali ada kata yang baru. Oleh karena itu saya memperkenalkan kata-kata yang baru dengan pelan-pelan agar anak-anak paham.
Setiap anak-anak kan minat bacanya berbeda jadi saya harus sesuaikan agar anak-anak mau dengan sastra indonesia, apalagi jika saya kenalkan majas anak-anak akan merasa kesulitan. Oleh karena itu saya harus gali anak-anak semuanya, dengan sabar.
Sastra indonesia pada masa ini sangatalah kurang di sentuh. Karena seiring dengan perubahan zaman manusia sekarang berlaih kepada teknologi sehingga sasatara di anaggap sangat rendah kurang modern. Padahal dala novel-novel cerpen dan karya-karya non ilmiah selalu menggunakan satra di dalamnya
2.5 Pengalaman paling berkesan saat menjadi guru
Anak-anak tidak tau kata yang tepat di gunakan, jadi kata-akatanya masih asal-asalan menggunakan kata-kata.
4
2.6 Nasihat untuk para siswa tentang sastra bagaimana
Saya sering memperkenalkan siswa tentang sastra. Karena seingat saya ya pada zaman dulu, novel-novel ini itu tau, tapi untuk sekarang banyak yang tidak tau tentang novel ini itu. Mungkin karena kurang baca juga. Saya selalu mengusahakan memperkenalkan sastra indonesia.
Oleh karena itu anak-anak sekarang harus lebih banyak lagi dalam membaca sastra agar tahu tentang sastra-sastra indonesia.
2.7 Motivasi diri sendiri agar lebih giat lagi dalam mengajarakan sastra indonesia
Saya niatkan semua ini untuk berdakwah jadi saya lakukan semuanya dengan senang hati. Saya tidak akan menuntut anak itu bisa, karena potensi anak-anak itu berbeda paling tidak saya sudah memperkenal tentang sastra dan mereka setidaknya sedikit-sedikit mengerti tentang sastra. Saya selalu membangkitkan semangat saya dalam mengajar, apalagi mengajar di lingkungan islam, harus tetap berpedoman pada dasar. Saya niatkan sepenuh hati untuk meraih ridho Allah dan rahmat Allah. Karena dengan rahmatnya ilmu yang saya ajarkan itu bermanfaat lagi berkah
2.6 Jenis karya sastra yang paling diminati siswa
Banyak sekali karya siswa-siswi dalam pengjaran sastra. Setia kali dalam pembuatan karya sastra selalu di kumpulkan saja. Banyak karya-karya yang telat terbuat dan di kumpulkan itu belum terbentuk dalam cetakan, walaupun sebenarnya sudah harus di cetak, karena karya jika tidak di bukukan akan tidak berharga.
Karya yang biasa paling di sukai yaitucerpen atau cerita pendek dan cerita inspirasi. Dan juga tergantung genre kesukaannya masing-masing. Kebanyankan anak-anak suka karya sastra yang menarik dan ada hal yang baru.
5
6. Kesimpulan
Bahasa dan sastra indonesia harus tetap di kenalkan kepadapeserta didik agar tetap lestari dan tidak terjadi kesalahan. Sastra harus di kenalkan agar populer di peserta didik. Supaya mengerti dan tahu tentang sastra indonesia, bisa dalam bentuk apa saja contohanak-anak sekarang: Novel, cerpen, puisi, pantun, cerita inspiratif dan lain-lain. Anak anak sekarang banyak yang tidak tau atau belum tahu tentang sastra oleh karena itu mereka semua harus membaca dan terus di tingkatkan.
Karena siswa-siswi sekarang dalam membacanya sesuai dengan genrenya masing-masing, mereka mempunyai selera tersendiri dalam membaca buku, tidak slah jika mereka banyak yang kurang begitu tahu tentang sastra.
Pada masa ini anak-anak kurang dalam membaca, dan lebih suka membaca selain sastra, padahal di balik sastra itu terdapat bahasa yang indah, yang menyejukkan pembacanya.
Anak-anak sekarang harus tetap di bina dan di kenalkan dengan sastra, karena sastra itu keren dan membangkitkan semangat. Oleh karena itu mereka harus paham dengan sastra. Dan membacanya di tingkatkan terus-terus dan menerus.
6







Tidak ada komentar:
Posting Komentar