Hidup Adalah Perjuangan Hanya Menjalankan Takdir Yakin pasti bisa Lihat Saja Di Masa Depan

Pendidikan

Barungan Blora_Cerbung Bagian 3 Akhir_Oleh Lesbianto




Barungan Blora
Lesbianto

          Atraksi yang sangat menegangkan sekali, itu adalah atraksi yang selalu dilakukan oleh pemain barungan ketika tampil. bahkan sebelum itu ada beberapa ataraksi yang ditampilkan dan sangat menarik sekali.'

       " Waww, Ga coba lihat pedang ditebaskan ditangannya tapi tangannya tidak patah, malah                pedangnya yang patah, keren sekali ya?" ucap

      "Iyaa hebat, ilmu apa yang digunakannya ya?" jawab penasaranku

      "Entahh, mungkin ilmu kebal, hasil dari bertapanya" guraunya

      "Hahaha, mungkin aja sih" balasku

          Melihat atraksi itu sangat menarik, disaat pedang ditebaskan ke tangan,yang patah malahan pedangnya,
          Pedangnya patah menjadi dua bagian, itu sangat mustahil sekali bagi orang-orang biasa seperti kami.

         Selanjutnya dibagian ketiga dari pementasan itu muncullah kuda kepang, yang dimainkan oleh perempuan-perempuan muda dan cantik.
Hampir saja Setya tergoda olehnya, tetapi beruntung imannya masih kuat, dan masih sanggup untuk melawannya.

       "Ga, cantik sekali ya?" ucapnya
   
      "Iyalah perempuan" jawabku
 
      "Bukannya begitu" selanya menjawab ulang

       "Lha trus apa?" jawabku lagi

      "Entahlah, tetapi aku sepertinya pernah melihat cewek itu deh, kapan ya?" tanya pensaran

       Setelah semua pementasan ditampilkan berakhirlah semuanya, dan selesai. aku dan Setyapun melangsungkan untuk pulang ke rumah.



Bersambung
Share: Biant Scout

Tuhan (Puisi Bagian 1-4) Oleh: Lesbianto

Puisi 1:


Tuhan

aku adalah manusia biasa, yang kau ciptakan senantiasa berdosa

Tuhan

aku adalah makhluk biasa yang kau lahirkan senantiasa berburuk sangka

Tuhan

aku adalah manusia biasa yang tiap hari selalu berdoa

Tuhan

aku hanya makhluk biasa yang ingin bertemu dengan kau di sana



Blora, 24 April 2020



Puisi 2:

Tuhan

Aku ingin mengadu tentang hidupku?

Kenapa?
kenapa?

Aku selalu menderita,
Aku menderita kemiskinan, kenapa? kau tak ubah aku!

Sssttttt...
Aku tlah muak dengan semua ini, aku tlah muak...

Aku ingin hidup seperti dulu lagi, tanpa jalan yang pasti

Blora, 24 April 2020




Puisi 3

Tuhan

Aku tlah lama bercumbu dengan-Mu
Aku tlah tlah lama bersama dengan-Mu
Tapi kenapa Tuhan, kau tak ubah hidupku

Kenapa?

Blora, 24 April 2020



Puisi 4

Tuhan 

Kapankah kau menemuiku Tuhan?
Aku tlah lama menunggu-Mu
Kapankah?

Aku tak kuat menahan beban ini sendiri, disini, aku butuh kau!

Datnglah dan peluklah aku!
Bawa aku ke rumahmu

Blora, 24 April 2020

Share: Biant Scout

Barungan Blora_Cerbung Bagian 2 Tengah

Barungan Blora
Lesbianto


       Setelah kami kebingungan mencari jalan untuk melihat dengan jelas barungannya, kamipun berdiam diri dan melihat dengan tempat agak jauh. tak disangka, didepan ada tempat senggang untuk dilewati agar bisa masuk kedalam dan lebih dekat ke pertunjukannya. aku dan Setya pun langsung menerobos dan akhirnya berada didepan persis barungannya

          Barung itu sangat menegerikan, dnegan muka galak, seperti setan dan genderuwo, barung yang mencerminkan kegalakan dari seeokor singa, dengan berbentuk seperti ada mata yang tajam, berambut tebal dan acak-acakan, ukuran kepalanya mungkin berdiameter 1 meter, belum ditambah lagi orang yang memainkannya sangat tinggi, sehingga jika mereka berdiri mungkin hampir 3 meter, gak kebanyang tinggi sekali

      " Keren ya Ra" Ucap Setya yang sangat menyukai barungan bahkan pada saat sunatnya dia tanggapkan barungan

      " Iya  Sety, keren, tinggi banget. padahal dalam hati aku takut, karena pernah dalam mimpi dikejar-kejar barungan seprti ini, tetapi karena aku laki-laki masa takut, itulah oikiran ketika dalam menagggapi rasa takut
         
        Adegan selanjutnya adalah pertunujukan kekuatan dan ketangksan dan kegaiban. hal itu sangat menarik, karena orang yang memainkan barung itu kesurupan seolahya, dan bisa memakan pa saja. sudah seprti sulap dan mesterius sekali dengan makan ayam mentah, dan kelapa. sangat mengerikan sekali kesenian ini.

         Aku dan Setya cuma bisa melihat saja, karena itu snagatlah hebat sekali, makan makanan yang mentah dan keras bahkan masih hidup, kalau dipikir-pikir jorok dan kanibal sekali, tetapi melihat ini adalah kesenian jadi sudah wajar, mungkin ada makhluk lain yang menysupi orang itu. 

        Setelah beberapa melihat adegan yang sangat mengangkan itu, ada adegan lain, yaitu atraksi yang dilakukan oleh orang-orang itu, yaitu atraksi ditebas oleh padang.




Bersambung
Share: Biant Scout

Barungan Blora_Cerbung Bagian 1 Awal Oleh Lesbianto



           Barungan Blora
Lesbianto

           Ada beraneka ragam budaya di Indonesia salah satunya adalah kesenian Barungan. barungan sudah menjadi ciri khas dan identik dengan Kota Ponorogo, karena disana adanya barung Reog Ponorogo. selain itu dI Kabupaten Blora juga identik dengan barungan Singo Barong, yang tiap kali ada acara kesenian daerah barungan ini menjadi identiknya.

          Aku adalah satu peicnta budaya Indonesia terutama budaya di Kotaku yaitu Blora Mustika. disini berkembang pesat kesenian daerahnya yaitu Barungan. hampir disetiap acara syukron ada barungan, terutamnya ketika anak kecil disunat.

         " Hai, raga, kamu ikut kan lihat pertunjukan di Alun-alun kota?."
         " Pertunjukan apa emangnya?"
         " Ituluh ada barungan, seru kayaknya, dari berbagai macam barungnya"
         " Wahh, langsung berangkat dong, ayooo"
         akhirnya aku dan temanku Setya berangkat ke alun-alun kota untuk melihat pertunjukan barungan.

Setelah beberapa lama, kami sampai di alun-alun kota, kami melihat kanan kiri, snagat ramai sekali, bahkan tak ada sela untuk melintasi jalanan, begitu padatnya jalanan.
         " Wahhh, ramai sekali ini, tak ada jalan untuk lewat" sahut Setya, dengan heran
kamipun kebingunan cari jalan karena tubuh kami yang sama-sama pendek dan kecil membuat kami tidak kuat untuk menerjang jalan..





Bersambung
Share: Biant Scout

Kutemukan Keragaman dalam Sahabat di Pramuka_Cerpen





                                  




Kutemukan Keragaman dalam Sahabat di Pramuka
(Lesbianto)

Di malam yang hening ini, terbisik-bisik suara jangkrik yang bersautan. Udara yang berhembus sejuk dan dingin masuk kedalam tulang rusuk. Semakin larut malam semakin sunyi, mataku pun perlahan meredup  dan tertidur pulas.
Esok hari, 4 Oktober 2017
Terlihat mentari dari ufuk timur mulai menampakkan diri. Suadah siap dengan pa yang akan di di berikannya pada bumi pada ornamen-oramennya yang menyelimuti
 Aku bangun pagi dan melaksanakan Salat subuh. Aku teringat Sebuah tantangan menanti hadirnya diriku dan kawan kawan, sebuah perjuangan demi meraih harapan, harapan yang terbesit di dalam hati yang ingin ku patahkan demi meraih angan angan. Berawal dari ketidak kesengajaan berakhir menjadi hobi. Disinilah aku menemukan kepribadianku yang hampir hilang dan disinilah aku menemukan arti kehidupan.
Kami anak anak Pramuka Ambalan Bung Hatta Sman 1 Jepon, selayaknya sang proklamator Bung Hatta kami adalah pemuda yang berdedikasi untuk bangsa, kami akan melakukan penempuhan SKK (Syarat Kecakapan Khusus), yang merupakan salah satu syarat menjadi pramuka Penegak Laksana. Akan kami laksanakan selama 3 hari 2 malam.
Demi menunaikan tugas yang kami emban kami lakukan dengan semangat juang. Aku berada di tim 1 bersama Aziz, Yudhi, Pandu dan Teguh. Dan satu tim lain, tim 2 yaitu Yongki, Bayu, Veris, Ade dan Satmoko.
Jam menunjukkan pukul 07;00 WIB.
Petualangan siap untuk ku arungi.
“Semuanya berkumpul.” Suara pembinaku.
Kami pun datang dan cepat berbaris rapi. Pembinaku adalah guru favoritku, orangnya sangat baik dan perhatian, namanya Pak Linarto. Beliau lah yang selalu memberian kata-kata motivasi untukku sellau berjunag tanpa henti. Bagaikan angin yang sellau berhembus di setiap hari.
“ Assalamualaiakum Wr. Wb.”
“ Waalaikumsalam wr wb.”
“ Bagaimana semua sudah siap.”
“ Siap pak.” kami jawab dengan keras dan serentak.
“ Semua pembekalan sudah dibawa?”
“Sudah pak, Tanpa bekal kami masih bisa bertahan hidup walaupun tanpa pembekalan, hanya mengandalkan alam, layaknya seorang perajurit bangsa yang tetap bertahan demi mempertahankan bangsanya walaupun menderita, lagi pula kami anak pramuka.” Jawab Bayu dengan keras.
“ Baik, bawa panji merah putih ini dan kibarkan di pengembaraanmu.” Amanah dari Pak Linarto.
“ Baik demi merah putih kami berjanji akan menjaganya.” Jawab kami serentak.
Pukul 07;12 WIB.
Kamipun berpamitan dan memulai petualangan menjelajahi negeri ini. Timku berjalan ke arah barat dan tim yongki berjalan ke arah timur. Satu jam kemudian kami melewati sebuah kota, kota itu lumayan ramai apalagi kota itu menjadi pusat perekonomiannya. Kami berjalan di dengan masing - masing membawa tongkat yang merupakan senjata dari seorang anak pramuka.
Kamipun sampai di kantor kedinasan dari kota itu, kami duduk  sambil meneguk sebotol air mineral, yang melepaskan rasa lelah kami. Tak lama kami melanjutkan perjalanan kembali. Matahari berada tepat diatas kepala kami, keringatku mulai bercucuran membasahi baju kami.
Kami sampai di perkampungan, kampung itu dinamakan Kampung Samin, yang merupakan keturunan dari salah satu pahlawan asli dari Blora, tepatnya di Kecamatan Klopoduwur. Dahulu kala diceritakan kampung itu terdapat pohon kelapa yang sangat tinggi, oleh karena itu wilayah itu dinamakan Klopoduwur yang mengambil kata Kloponduwur yang artinya pohon kelapa tinggi.
Pukul 03;00 WIB. Kami sampai di hutan, hutannya sangat rindang dan menjulang tinggi, tapi sangat sepi. Langit mulai mendung, tak lama turun hujan, Kami bingung mencari tempat teduh, dan kami memutuskan berteduh di bawah pohon. Beruntung barang-barang kami tidak basah. Hujan reda kami melanjutkan perjalanan kembali, tak berselang lama hujan kembali turun dan lebih deras lagi.
“ Ayo cepat cari tempat teduh.” Ujar Aziz dengan teriak.
“ Tidak ada  tempat berteduh.” Jawab yudhi singkat.
“ Terus ini gimana, hujan bertambah lebat, langitpun hitam pekat, jika kita tetap disini kita akan kedinginan.” Kata pandu yang mengerutkan jidatnya
Akupun bergegas mengeluarkan pisau untuk menjari daun pohon jati untuk berteduh dan mengamankan barang bawaan kami. Daun itu aku jadikan payung tapi semua itu sia-sia hujan disertai angin  dan membuat daun itu berterbangan.
“ Semuanya ikut aku, kita berteduh di bawah jembatan saja.” Yudhi memberi solusi kepada semuanya dan kebetulan bawah jembatan itu tanahnya kering. Hujan itu merupakan hujan pertama setelah kemarau panjang. Dan dibawah jembatan itu sangat bersih dari daun-daun kering.”
“ Yang benar saja, hujan kok berteduh dibawah jembatan, nanti terseret arus, walaupun hujan pertama, bukan tidak mungkin akan terjadi banjir bandang.” Jawabku, dengan melototkan mata sembari menolak keras.
“ Tenang saja, hujan ini kan baru pertama, tidak banjir kok.” Kata Yudhi.
Dan akhirnya kejadian itu terjadi. Tiba tiba air dari atas melaju begitu kencang, air itu menggulung gulung seperti ombak, alhasil teguh terseret ombak dari air sungai itu, karena terseret air sungai, aku memegang tangannya
“ Guh bertahan akan akan memegang tanganmu yang satu lagi.” Kataku, dengan bingung, kaget, tak menyangka bisa seperti itu.
“ Tolong cepat tanganku sudah tidak kuat memegang lagi.” Pinta Teguh, yang terlihat lemas
            Aku pun memegang tangannya, tapi tangan kanannya terlepas dari tanganku.
“ Teguhhhh.” Teriak Yudhi.
Karena Teguh adalah teman akrab Yudhi. Mereka berteman sudah lama dan kemana-mana selalu bersama.
“ Semuanya cepat naik ke atas, air mulai naik lagi dan bertambah tinggi.” Aziz berteriak, semua disuruh ke atas. Aku, Yudhi dan Pandu segera naik ke atas. Dan berupaya mengejar arus yang telah membawa teguh.
“ Semuanya ikut aku ,kita kejar Teguh, kita temukan dia secepatnya, walaupun hujan deras.’ Aku mengajakan semuanya untuk mengejar Teguh.
Ayo kita telusuri sungai ini sampai hulu sekali pun, teguh harus kita temukan, bagaimana pun kita berangkat sama-sama dan pulang harus bersama.” Seruan Aziz.
“ Teguhhhh dimana kamu.” Teriakku.
Hujan tetap saja deras anginpun tiada henti. Kami kebingungan bagaimana lagi untuk mencari teguh. Kami berteriak memanggil Teguh.
Kami tetap berjalan terus, dan aku teringat aku membawa senter. Aku keluarkan senter itu untuk penunjuk penerangan. Dan aku melihat pohon sangat tinggi, berdiameter 5 meter tingginya hampir 100 meter.
“ Hey lihat itu pohon beneran apa tidak, tinggi sekali.“ Kata pandu
 Kami mulai mendekati pohon itu dengan rasa ketakuatan. Dan perlahan kami mengelilingi pohon itu. Tak disangka di balik pohon itu ada Teguh.
“ Teguuhh, akhirnya kamu ketemu juga.” Tanya Aziz sambil memegang tangannya yang digin.”
“ Tamu tidak apa-apa kan?.” Tanyaku
“ Tidak apa-apa kok.” Jawab singkatnya
Setelah kulihat dia tidak terjagi luka sedikitpun, dan itu mengherankan, pasalnya terseret arus itu akan terjadi goresan goresan di badannya.
“ Keren kamu ya habis terseret arus tapi tidak luka sedikpun?.” Tanyaku lagi
“ Tadi aku waktu terserah arus, aku mencoba renang dan kebetulan didekatku ada batang pohon pisang, secepat mungkin aku raih batang pisang itu.dan ku bawa ke pinggir sungai. Sampailah aku ke daratan. Dan aku melihat ada pohon ini , pohon yang sangat tinggi, aku pun mendekatinya, dak akhirnya kau sampai di bawah pohon yang tinggi ini.” Jawabnya.
“ Alhamdulillah, Allah telah menolongmu, seperti yang di firmankan oleh Allah di dalam Alquran niscaya allah akan menolong hambanya yang berbunyi “ Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’mannasir.” Kataku kepadanya.
            Kami pun memutus membuat tenda di situ dan tertidur pulas. Pagi hari kami melanjutkan perjalanan kembali.
“ Semuanya bangun, ayo kita melanjutkan perjalanan kembali?. Teriakku
“ Siap.” Jawab Aziz.
 Kamipun melanjutkan perjalanan kembali. Dengan menyanyi dan berteriak-teriak supaya lebih semangat kembali.
Pukul 14.14 WIB. Hari ketiga kami sampai di sekolah kami. Dan kami disambut antusias oleh adik kelas kami. Dan membuat bangga kami seluruhnya, tak lupa kita juga disambut pembina kita Pak Linarto. Akhirnya perjuangan kami selesai dengan kegemberiaan walaupun bersakit-sakit dahulu. Ujung-ujungnya juga bersenang senang.


Share: Biant Scout

Dalang Nasional_Cerpen



Dalang Nasional
(Lesbianto)
Wayang Kulit Palembang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia ...

Indonesia adalah negeri yang sangat luas, yang terdiri dari berbagai suku, ras, budaya, bahasa, etnik, dan agama, bahkan kepercayaan animisme, dan dinamisme mungkin masih melekat di nusantara. Ada banyak sekali yang harus diceritakan berkaitan dengan negeri ini, bahkan jika dikuliti satu persatu tidak akan pernah habis menceritakan negeri ini.

Namaku Raga, yang lahir sekitar 17 tahun yang lalu, aku terlahir dari keluarga yang sangat mencintai budaya Indonesia.

Aku menyukai kesenian budaya sejak aku kecil, tak salah bermacam-macam kesenian aku bisa, dari seni wayang, ketoprak, ludruk, tayub, barungan, dan gamelan, bahkan menjadi waranggono. aku mayoritas bisa semua, walaupun aku yang paling suka adalah pewayangan, hampir sebagin besar cerita pewayangan aku mengathui asal-usulnya, dan ceritanya.

Sampai-sampai aku pernah mengikuti lomba menjadi dalang di Surakarta.
Kejadian itu berlangsung sekitar dua tahun yang lalu, dimana aku tepat kelas 9 SMP, dan aku menjadi peserta paling muda sendiri.

Pada saat itu aku bersama dengan kawan-kawanku lainnya, yaitu Ali, dan Hendri. Mereka sama-sama ahli dalam pendalangan. Tak salah jika mereka menjadi rivalku dalam hal pendalangan.

            “Hai Raga, kita ketemu lagi di kejuaran Dalang lagi” Sahut Hendri
            “Hai, iya nih, kali ini aku bakal memenangkannya ingat saja nanti” Jawabku dengan keyakinan tinggi.
            “Baiklah, ayo kita buktikan” sahut Hendri kembali
…………………….

Dan akhirnya perlombaan dimulai, setelah beberapa jam berlalu, harisemakin sore, dan pengumuman pun akan segera dilaksanakan.
            “yaaa tibalah saatnya pengumuman harus diberitahukan,langsung saja tanpa basa-basi”
            “Juara pendalangan Nasional tahun 2017 jatuh kepada. 3…..2…..1…… Raga Faizal Nugraha dari Kabupaten Blora. Selamat kepadanya dan doipersilahkan naik ke podium kemenangan.” Ujar MC dalam acara tersebut

Akhirnya aku naik podium dan mengangkat piala kemenagan pendalanagan nasional. Ini adalah peristiwa awal dari cita-citanya untuk menjadi dalang nasional bahkan hingga internasional. Selain itu aku pun ingin masuk ke Fakultas terbaik seni untuk mendalami hobiku ini. Agar menjadi lebih baik lagi

Selesai






Share: Biant Scout

Hari Budaya Blora_Cerpen Oleh Lesbianto


Hari Budaya Blora
Karya: Biant


Hari Budaya Blora

Senja kini datang lagi, yang selalu dinantikan seluruh penduduk bumi untuk merahatkan tubunya dengan sempurna. Dengan datangnya senja menghadirkan keindahan walaupun sesaat, dan berakhir dengan dihiasi kegelapan yang amat mendalam. Senja ini mengisyaratkan tentang sebuah kesederhanaan dengan datng hanya sekilas tetapi memberikan warna yang terang untuk diperlihatkan kepada seluruh penghuni cakrawala di hamparan semesta ini, terutama Satya.
Oh ya namaku Satya aku terlahir dari keluarga sederhana yang selalu diliputi oleh iman dan takwa, sehingga aku menjadi orang yang baik dalam segala aspek di dunia. Maaf ya, aku bukan sombong, hanya saja memperlihatkan agar semua termotivasi menjadi lebih baik lagi, daripada hanya memperbaiki diri yang sesaat.
Aku suka senja, dimana hal itu memberikan kenyataan bahwa dunia ini, ada bervariasi warna, warna pelangi, warna tumbuhan, warna air, dan tentunya warna-warna kebudayaan indonesia yang sangat aku cintai.
Aku adalah seorang pemuda yang suka budaya. Dari budaya tari, musik, orkes, tradisional, hingga modern. Hal itu bukan berdasarkan apa-apa. Karena memang ayahku adalah seoarang yang menyukai dan bahkan mendalai budaya khususnya budaya jawa yang sangat kental kaitannya dengan kesenian. Di jawa khususnya jawa tengah dan Yogyakarta adalah pusat peradaaban kesenian terbesar dan terlestari di negara ini yang perlu dilestarikan dan dijaga untuk kemasalahatnbersama. Pikirku seperti itu, entah pikir orang lain
17 Desember 2000
Tepat aku berumur 17 tahun. Dimana aku sudah bisa menjalejahi kotaku, yaitu kota Blora, yang terkenal dengan pohon jati, dan makanan khasnya adalah ungker. Yaitu ulat yang hidup dari pohon jati, enak sih, memang benar, tapi ada juga orang yang tidak mau makan, karena mungkin ulatnya itu masuk dalam kategori haram.
            “ Hai Satya, kamu ikut nggak pawai Hari Budaya Blora, bulan depan?.” Tanya Satria dari belakang dengan menepuk pundakkua, aku langsung kaget, dan menghadap kebelakang.
            “Wahhh Dasarr, mengagetkan aku saja, aku pikir siapa, ternyata kamu. Kmau bilang apa tadi, aku lupa, ehehe” Ujarku dengan nada agak marah tapi Cuma bercanda.
            “Ikut menjadi anggota pawai sekolah nggk, di acara Hari Budaya Blora Mustika?.” Ucapnya lagi
            “Ohhh yang itu, nngk aku nggk ikut, nggk tahu bahkan, lagipula belum ada pengumuman ataupun aku dipanggil oleh pak Budi”. Ucapku, dengan menjelaksan apa yang terjadi, karena aku belum tahu tentang informais itu.
            “Ohhh, gitu ya… aku kemarin mendapat kabar dari Bu Dian sihh. Cuma aku juga belum dipanggil” ujarnya.
Selepas itu mereka memasuki kelas bersama, karean kebetulan mereka satu kelas di kelas X IPA 1, kelas yang paling ramai, dan orangnya paling ambyar, dan bar-bar.
            “Assalamualaikum Wr. Wb. Mohon maaf kepada bapak ibu yang mengajar dikelas, meminta waktunya sebentar untuk memanggil anak-anak untuk mengikuti latihan dalam rangka Hari Budaya kota. Selamat siang anak-anak. Yang saya sebutkan nanti dimohon langsung ke lapangan sekolah untuk diadakan pertemuan persiapan pementasan hari Budaya Kota Blora Mustika” suara terdengar dengan jelas di pojok atas kanan kelas, di sanalah terdapat pengeras suara, yang biasa digunakan untuk memberkan pengumuman dari server, dan semunya saling terhubung ke kelas-kelas.
“Waww, kamu dipanggil Sat, berangkatlah sana” ujar Satria
            “Kamu juga dipanggil cepatlah berangkat”ujarku
Akhirnya kita berangkat untuk mengdakan pertemuan dengan seluruuh anggota.
Pertemuan berlangsung sekitar satu jam, dan aku ditunjuk menjadi penol, yaitu salah satu tokoh dalam Kesenian Barongan Blora. Dan Satya menjadi Barongnya, karena kebetulan dia lebih besar tubunya daripada aku.
…………..……..
Hari berlanjut, kita smeuanya latihan dilapangan dengan bersungguh-sungguh, yang diikuti sekitar 30 orang belum termasuk orang-orang pelengkap. Memang seperti ini, jika ada kesenian pasti setiap sekolah selalu memperjuangkan yang terbaik supaya menjadi yang paling terbaik diantara yang baik, termasuk juga sekolahku.
Hari demi hari kami berlatih, dengan cekatan, hingga akhirnya yang ditunggu datang.
Daerah sekiat alun-alun sangat padatm bahkan jalan yang basa dilintasi tidak bisa diterjang lagi, akibat dari kemuruman orang-orang yang banyak dipinggir jalan, untuk menyaksikan kesenian terbaik dari masing-masing sekolah. Dan aku dengan tim sekolah berada diantara kerumuan itu, dan yang ditonton. Sekolahku mendapatkan nomor urutan ke 21, termasuk lama juga, melihat setiap kali tampil sekitar 7 sampai 8 menit, belum lagi persipan, dan penutupan, bahkan biasa jadi dapat komentar dari juri.
“Nomor urut 21, dipersilahkan memasuki area untuk penilain” suara terdengar dari mikrofon yang sangat keras dari pemenadu acara atau moderator.
Kamipun masuk ke area, dan meperlihatkan aksi kami semua. Kebetulan sekolah dalam peforma terbaik jika dilihat dari penampilan sebelumnya. Dengan menggunakan kolaborasi dua kesenian yaitu Blora-Bali (Barong dan tari kecak) yang sangat menarik pastinya.
Kami tampil dengan gagah berani, dan memeperlihatkan ketangkasan kami, terutama aku yang salto-salto untuk menunjukkan identitas penul  yang agresif dan cekatan.

Kami semua telah berharap untuk menjadi juara umum dalam acara itu, dan bahkan seluruh anggota optimis untuk menang.
“yaaaaa, ahirnya kita selesai juga tampilnya” suara dari ketua tim kelompok SMA yaitu Pak Budi. Seorang guru bahasa yang jago dalam hal semuanya, dari seni, musik, vokalis, sastra, fotografer, entah apa lagi yang harus diutarakan tidak kuat untuk mendeskripsikan salah satu guru ini.
Setelah panampilan selesai akhirnya, terjadilah pengumuman yang menang, dan dikumpulkan nya seluruh peserta di tengah alun-alun kota.
“Dengan ber“Dengan berdasarkan penilaian juri, makan dengan segala apresiasi, kami juri menyatakan yang menjadi pemenang adalah SMA 1 Blora” suara ricuh, berkecamuk termasuk aku dan kawan-kawanku, melihat penampilan dari para penontok menunjukkan bahwa kami yang menang, tetapi juri memilih yang lain. Ini sebuah hal yang tidak adil, mengingat salah dua dari kelima juri berasal dari SMAN 1 Cepu.
“Mohon maaf, bisakah diperlihatkan nilainya?.”Suara Pak Budi, yang tidak puas akan keputusan juri, untuk meneanyakan hal yang benar.
“Mohon maaf bapak, ini saya sebutkan total nilainya: ujarnnya salah satu juri
“Silahkan mana?.” Balasnya
“Mohon perhatian, untuk seluruh peserta ini akan saya sebutkan total nilainya: Juara 1: total nilai 490, juara 2 total nilai 485, juara 3 total nilai 450, dan juara harapan nilainnya sama yaitu 440. Berdasarkan dengan nilai ini, maka kami nyatakan yang menajadi juaranya adalah SMAN 1 Blora” ujatBerdasarkan dengan nilai ini, maka kami nyatakan yang menajadi juaranya adalah SMAN 1 Cepu” ujarnya
“Huuuuuu” suara penonton kecewa atas hasilnya, dan membubarkan diri.

Kamipun membubarkan diri juga, tetapi taidak apalah, masih mendapatkan juara 2 walaupun tidak juara umum, karena tahun lalu sekolahku yang menjadi juaranya terus, mengingat sekolah sangat kental sekali dengan budaya tanah air. Dan selurh warga sekolahnya snagat mencintai budaya tanah air.
Dengan hal itulah aku dan Satria menerima dengan lapang dada, mungkin tahun depan akan aku rebut juara itu dengan sekuat tenaga


Share: Biant Scout

Satu kata_Puisi







Satu kata
(Lesbianto)



Rasa yakinku tak seyakin yakinmu
Rasa cintaku tak seindah cintamu
Rasa sayangku tak semanis sayangmu
Rasa harapku tak sebesar harapmu
Rasa peduliku tak peduli dirumu

Karena aku, adalah aku, seoarang manusia biasa
Yang dibesarkan dalam kehangatan desa,
Yang terselubungi dengan kata-kata yang mesra

Aku tak tahu, apa yang tlah kau pikirkan, kau khayalkan, dan kau bayangkan dulu
Meski kau sadari itu, bahwa manusia dlahirkan dari garis tangannya yang berebeda
Dan manusia berhak memilih jalan sesuai jalan hidupnya
Dengan berdasar kata satu tiada selain tuhan yang menciptakan semesta
Dengan pilihan keyakinan yang tertanam dalam diri manusia
Menjadi manusia cukup dan menjalankan garis tangannya sesuai norma dan agama

Dengan satu kata manusia diciptakan untuk membuat cerita yang indah untuk melewati masa yang penuh dengan harapan

Blora, 17 April 2020

Share: Biant Scout

Dibalik Kejadian yang Nyata_Puisi








Dibalik Kejadian yang Nyata
(Lesbianto)

Selama Gunung-gunung masih dipajang dengan pasak-pasak yang mendalam
Selama lautan masih dibentangkan dengan luasnya penuh keberkahan
Selama semesta masih dihamparkan dengan nyata untuk perwujudan
Selama matahari masih berjalan pada edaran
Selama itulah manusia masih menjalankan hidupnya dengan penghianatan

Alam masih saja memberikan kehangatan
Semesta masih saja menghantarkan senyuman
Makhluknya masih saja memberikan keebahagian
Tuhan masih saja memberikan kemurahan
Apa tidak sadar?

Semua telah digariskan dalam catatan masa lampau
Masa yang tak pernah terjamah sedetik hembusan pernafasan
Tempat yang menjadi misteri untuk ditanggalkan
Peristiwa yang hanya bisa dikajikan dalam karyanya Tuhan
Ingat!
Dibalik itu semua, tlah tersimpan dalam catatan harian Tuhan

Blora, 17 April 2020

Share: Biant Scout

Terlepas dari kesalahannya_Puisi







  


Terlepas dari kesalahannya
(Lesbianto)

Makhluk ini memang beda
Diberi iman tetapi memilih terjun ke jurang kebodohan
Diberikan kenikmatan memilih kenistaan yang mendalam
Diberi cahaya tetapi memilih kegelapan untuk selamanya

Makhluk Tuhan yang satu …  Ini luar biasa
Dengan segala kekurangannya berlagak sempurna
Dengan segala kemunafikannya merasa benar adanya
Dengan segudang dosanya, tetapi menganggap pahala sebesar samudra
Dengan segalanya dan berkuasa di semesta

Hai manusia
Nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?
Bukankah Tuhanmu telah memberikan segalanya dangan cuma-cuma?
Bukankah Tuhanmu telah memberikan rasa nyaman dengan seksama?
Bukankah Tuhanmu telah mengasihi, menyayangi, dan memberimu segala yang kau khayalkan, tanpa mengira-ira?

Wahai manusia
Cobalah renungkan
Lakukan persembahan kepada sang pencipta, dengan taubat nasuha
Sebelum waktu menghantam dengan tajam
Mengakhirkan dengan hina

Blora, 17 April 2020

Share: Biant Scout

Biodata Diri

Foto saya
Kota Surabaya, Surabaya, Indonesia
Lesbianto

RACANA PRAMUKA

Pendidikan Kepramukaan "Satya dan Dharma Pramuka"

Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pe...

Disiplin

Cerminan diri

Cari Blog Ini blogbiant.blogspot.com

Club Sepak Bola

Sepak Bola Chelsea Club and Real Madrid FC.

Populer

Pramuka ABC

Ikhlas Bhakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana
#Bung Hatta Cut Meutea

Postingan Terbaru

Iqro' bismi robbikalladzi kholaq

(Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu)

Cinta Simpul Mati

Asmara Tunas Kelapa

Pendidikan

Belajar Belajar Belajar dan Mengajar...